Hery
Prasetyo
08/04/2011 05:48
Liputan6.com, Wonogiri:
Kemiskinan dan penderitaan menjadi bagian dari hidup Surip. Sejak
usia lima tahun, warga Dusun Ngasinan, Desa Mlokomanis Kulon, Kecamatan
Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, itu hanya bisa tergolek pasrah.
Kedua tulang kaki Surip kaku dan seolah mengecil hingga tak mampu membawanya
melangkah.
Hal
serupa juga terjadi pada kedua tangannya. Tak ayal, Surip pun hanya tergolek
lemah di amben atau tempat tidur kayu tua di salah satu ruangan rumah gubuknya.
Penderitaan
wanita 40 tahun ini berawal saat dia menderita sakit panas. Lantaran miskin,
sang ibu hanya mengobatinya dengan membakar sabut kelapa di bawah amben agar
tubuhnya hangat dan kembali siuman. Setelah ibunya meninggal, kini Surip hidup
dari belas kasihan para tetangganya.
Hingga
kini, selama 35 tahun menderita lumpuh, Surip tak pernah sekalipun pergi
berobat ke dokter. "Belum pernah ke dokter," kata Surip dengan
terbata kepada Liputan 6 SCTV, Kamis
(7/4). "Saya mau sembuh, ingin bisa jalan."
Di saat masih banyak rakyat miskin
seperti surip yang butuh uluran tangan, para anggota dewan Dewan terhormat
justru hendak membangun gedung baru bernilai lebih dari Rp 1,1 triliun.(BOG)
Kesimpulan:
Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia
dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga
yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua
orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan
kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan
atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak
memalingkan darinya.
Sumber:
http://berita.liputan6.com/sosbud/201104/328486/surip_puluhan_tahun_hidup_lumpuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar