Selasa, 10 April 2012

MANUSIA dan PENDERITAAN





Hery Prasetyo
08/04/2011 05:48
Liputan6.com, Wonogiri:
Kemiskinan dan penderitaan menjadi bagian dari hidup Surip. Sejak usia lima tahun, warga Dusun Ngasinan, Desa Mlokomanis Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, itu hanya bisa tergolek pasrah. Kedua tulang kaki Surip kaku dan seolah mengecil hingga tak mampu membawanya melangkah.

Hal serupa juga terjadi pada kedua tangannya. Tak ayal, Surip pun hanya tergolek lemah di amben atau tempat tidur kayu tua di salah satu ruangan rumah gubuknya.

Penderitaan wanita 40 tahun ini berawal saat dia menderita sakit panas. Lantaran miskin, sang ibu hanya mengobatinya dengan membakar sabut kelapa di bawah amben agar tubuhnya hangat dan kembali siuman. Setelah ibunya meninggal, kini Surip hidup dari belas kasihan para tetangganya.

Hingga kini, selama 35 tahun menderita lumpuh, Surip tak pernah sekalipun pergi berobat ke dokter. "Belum pernah ke dokter," kata Surip dengan terbata kepada Liputan 6 SCTV, Kamis (7/4). "Saya mau sembuh, ingin bisa jalan."

Di saat masih banyak rakyat miskin seperti surip yang butuh uluran tangan, para anggota dewan Dewan terhormat justru hendak membangun gedung baru bernilai lebih dari Rp 1,1 triliun.(BOG)


Kesimpulan:
Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan darinya.

Sumber:

 
http://berita.liputan6.com/sosbud/201104/328486/surip_puluhan_tahun_hidup_lumpuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar