Penderitaan batin dalam ilmu
psikologis di kenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan
mental dapat di rumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalna yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah secara kurang wajar.
Penderitaan batin dalam ilmu Psikologi dikenal sebagai kekalutan
mental (mental disorder). Menurut Dra. Kartini Kartono dalam
bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks, dirumuskan
bahwa yang disebut kekalutan mental adalah sebagai berikut;
- Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh gangguan kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental.
- Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (Patologi = Ilmu penyakit).
Secara sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai
gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persolan yang
harus diatasi, sehingga yang bersangkutan bertingahlaku secara kurang wajar.
Misalnya, seseorang yang tidak mampu menjawab sebuah pertanyaan ujian,
menggigit-gigit pensil.
Gejela – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan metal
adalah :
a. Nampak pada jasmani yang
sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya
dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan
antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, hal – hal tersebut sering
menyebabkna yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur
akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. Terjadinya konflik social
budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam
masyarakat.
c. Cara pematangan batin yang
salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social.
Penderitaan maupun siksaan yang
dialami manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar – benar
merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu
lebih lama menderita, biasanya terlontar kata – katanya lebih baik mati
daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah
penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan
merasa putus asa, lalu mengambil jalan “pintas” dengan bunuh diri.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar